RINGKASAN

Apakah mendinginkan inflasi tanpa membekukan pertumbuhan bisa dilakukan? Garis tipis tersebut harus dilalui oleh bank-bank sentral saat investor membuat proyeksi sisa tahun ini dan seterusnya. Kami memperkirakan ekonomi akan melambat secara signifikan dan resesi AS kemungkinan akan terjadi. Cari tahu pendapat para Global CIO mengenai situasi pada sisa tahun 2022 di seluruh kelas aset.

Informasi penting

  • Inflasi, kenaikan suku bunga, konflik geopolitik, dan Covid-19 adalah beberapa dari banyak faktor yang menimbulkan hambatan bagi ekonomi global
  • Fragmentasi “desa global” yang masih terjadi juga mengurangi pertumbuhan. Namun, hal itu juga membentuk kemitraan dan aliansi baru
  • Untuk ekonomi global, kami memprediksi kondisi “hard landing” lebih mungkin terjadi daripada resesi pada tahun 2023–2024. Namun demikian, di AS, risiko resesi lebih tinggi
  • Dengan mempertimbangkan ketidakpastian pasar yang meluas, investor mungkin perlu menyusun persiapan yang lebih luas untuk memuluskan volatilitas dan memanfaatkan peluang yang muncul
  • Para Global CIO kami menawarkan ide investasi ekuitas, pendapatan tetap, dan multi-aset terbaik mereka

Jelajahi bagian di bawah ini untuk pandangan tengah tahun para ahli kami

Pandangan makro: banyak faktor memicu perlambatan ekonomi ini

Pada awal tahun, hanya sedikit yang memperkirakan pertemuan yang tepat dari faktor-faktor yang akan memengaruhi ekonomi global dan pasar finansial. Pemulihan tajam pasca-Covid, likuiditas berlebih, dan pergolakan rantai pasok yang berkelanjutan menyebabkan lonjakan inflasi dari tahun ke tahun. Harga komoditas melambung akibat invasi Rusia ke Ukraina dan respons global terhadap invasi tersebut. Pasar finansial terkena dampak di tengah aksi jual saham dan obligasi yang luas. Baik sentimen maupun pengeluaran konsumen melemah sehingga pendapatan dan penghasilan perusahaan terdampak. Selain itu, bank sentral utama, yakni Federal Reserve AS, meningkatkan upaya mereka untuk membantu merekayasa kondisi “soft landing” ekonomi yang akan mendinginkan inflasi tanpa membekukan pertumbuhan, dengan memahami sepenuhnya bahwa sebagian besar siklus pengetatan The Fed sebelumnya berakhir dengan resesi.

Apa yang selanjutnya harus dilakukan investor? Kami mengidentifikasi pentingnya menyusun persiapan investasi yang lebih luas dan menemukan cara baru memosisikan portofolio untuk lingkungan ini. Berikut adalah pilihan ide yang layak dipertimbangkan 

  • Value stock berkualitas, inovator teknologi tinggi yang selektif, dan ekuitas Tiongkok terlihat menarik untuk alokasi ekuitas. Ketahanan energi dan pangan adalah salah satu investasi tematik yang patut dipertimbangkan dengan saksama.
  • Untuk alokasi pendapatan tetap, obligasi negara tertentu dengan jangka yang lebih panjang di pasar negara maju menjadi lebih menarik, tetapi tidak demikian dengan pasar obligasi periferal dan semi-inti kawasan euro. Pertimbangkan juga untuk menambah eksposur ke beberapa nama tertentu dengan imbal hasil tinggi di AS pada selisih yang makin lebar
  • Untuk portofolio multi-aset, investasi komoditas dapat membantu melindungi dari kenaikan inflasi. Selain itu, emas secara khusus dapat menghasilkan diversifikasi yang lebih baik untuk ekuitas daripada obligasi pemerintah.
Deglobalisasi berkontribusi pada pertumbuhan yang lebih lambat dan inflasi yang lebih tinggi 

Meski inflasi, kenaikan suku bunga, dan perlambatan pertumbuhan menjadi tema ekonomi utama yang memengaruhi portofolio saat ini, ada topik lain yang memainkan peran utama di bidang ini, yaitu terus meningkatnya deglobalisasi dan variannya, “slowbalisation” dan “glokalisasi”. 

Perdagangan internasional sebagai bagian dari PDB telah menurun sejak krisis keuangan global pada tahun 2007–2009. Penurunan terjadi makin cepat akibat perang perdagangan Tiongkok-AS dan terjadinya Brexit. Baru-baru ini, gejolak rantai pasok yang disebabkan oleh Covid-19 memperburuk keadaan, terutama di Tiongkok, dengan tindakan karantina wilayah ketat yang tidak hanya memperlambat penyebaran virus corona, tetapi juga pertumbuhan ekonomi.  Seperti yang kita ketahui dari pengalaman dua tahun terakhir, Covid tidak hanya berdampak buruk pada PDB, tetapi juga memperparah inflasi karena gejolak produksi yang terjadi akibat Covid. Perang di Ukraina menimbulkan makin banyak gangguan. Banyak perusahaan kini mempertanyakan keandalan penjualan dan produksi asing dan lebih condong ke “pasar dalam negeri” daripada luar negeri.

Semua faktor ini dapat menyebabkan polarisasi sistem ekonomi yang lebih kuat, dengan Amerika Serikat dan negara sekutu di satu sisi serta Tiongkok dan Rusia di sisi lainnya. Fragmentasi “desa global” ini penting karena berbagai alasan, antara lain karena mengarah pada berkurangnya perdagangan sebagai bagian dari PDB, pertumbuhan yang lebih lambat, dan inflasi yang lebih tinggi. Namun, kami tidak berpikir bahwa globalisasi sudah mati, melainkan akan muncul dalam bentuk yang baru. Misalnya, tantangan yang ditimbulkan oleh perubahan iklim bersifat global, yang menuntut kolaborasi mendesak daripada pendekatan individual.

Pandangan kasus dasar kami pada titik pertengahan tahun 
  • Kami memperkirakan bahwa dalam dua tahun mendatang, ekonomi global akan menghadapi kondisi “hard landing”, yang berarti keadaan pertumbuhan yang sangat lambat di bawah potensi. Kami juga memperkirakan resesi AS akan terjadi pada 2023–2024.
  • Meski kami tidak mengantisipasi “stagflasi” seperti pada tahun 1970-an, dengan kombinasi berbahaya dari pertumbuhan yang lambat dan resesi dengan tingkat inflasi dua digit, kami memperkirakan inflasi akan terus menjulang tinggi. Tingkat inflasi dari tahun ke tahun kemungkinan akan mencapai puncaknya pada akhir tahun, dengan ketentuan tidak ada lagi kejutan terkait harga energi. Namun, proses itu akan memakan waktu lama (sedikitnya tiga sampai lima tahun, menurut pandangan investor senior kami) agar inflasi turun kembali ke target bank sentral (biasanya 2% di pasar negara maju).
  • Kami tidak memperkirakan bank sentral, khususnya The Fed akan memperlambat atau bahkan memecah normalisasi kebijakan moneter yang diumumkan.
    Sebaliknya, kami percaya mereka akan terus menaikkan suku bunga dan menurunkan neraca keuangan mereka. Apakah ekonomi yang mendingin dapat mendorong bank sentral untuk mengubah arah dan menghentikan kenaikan suku bunga mereka lebih cepat dari yang diharapkan? Itu mungkin terjadi. Namun, sepertinya inflasi yang tinggi akan secara efektif membatasi pergerakan bank sentral sehingga memaksa mereka untuk bertindak. Karena itu, investor tidak akan heran jika pasar perlu memperhitungkan pengetatan moneter yang lebih kuat, bukan lebih lemah (lihat Bagan 1).
Lingkungan yang menantang bagi pasar keuangan 

Apa arti semua ini untuk pasar keuangan? Bagaimana berbagai kelas aset akan bereaksi terhadap dan kemungkinan resesi AS, serta tingkat inflasi yang sulit turun, kenaikan suku bunga, dan pengurangan neraca keuangan bank sentral? Di bagian berikut, para Global CIO kami menawarkan pandangan mereka tentang pasar pada sisa tahun ini.

Bagan 1: pasar kini menetapkan harga dalam suku bunga kebijakan global yang lebih tinggi 

Pada Juni 2022, ekspektasi pasar mengharuskan suku bunga kebijakan global bergerak sekitar 150 basis point lebih tinggi dalam dua tahun mendatang. Ini merupakan peningkatan yang cukup besar dibandingkan ekspektasi yang ditetapkan hanya enam bulan sebelumnya. Kami meyakini bahwa investor harus memberikan ruang untuk gagasan bahwa pasar perlu memperhitungkan  memperhitungkan pengetatan moneter yang lebih kuat, bukan lebih lemah.

Tampilan 1: pasar sekarang menetapkan harga dalam tingkat kebijakan global yang lebih tinggi

Sumber: Bloomberg. Data per Juni 2022.

Virginie Maisonneuve

Virginie Maisonneuve

Global CIO Equity

Strategi ekuitas: menavigasi jalur sempit normalisasi kebijakan moneter dalam perlambatan global yang tersinkronisasi 

Mengatasi “kejar-kejaran besar” dalam suku bunga 

Saat melihat kekuatan yang berperan dalam ekonomi global, kita tampaknya sedang berada di tengah “kejar-kejaran besar” yang sedang berlangsung dalam kecepatan tinggi. Ini adalah salah satu contoh pengetatan moneter yang paling signifikan dalam sejarah, dan itu terjadi dalam konteks perlambatan ekonomi yang merupakan kombinasi sangat tidak biasa. Pertimbangkan apa yang telah kita saksikan dalam beberapa bulan terakhir:

  • Bank-bank sentral utama mulai menyingkirkan likuiditas dengan jumlah tertinggi dengan menaikkan suku bunga dan mengurangi program pembelian aset (dikenal sebagai pelonggaran kuantitatif).
  • Inflasi telah melonjak, terutama harga energi dan pangan, setelah terus bertahan di tingkat yang rendah selama beberapa dekade. Bank-bank sentral sependapat dalam menentukan fokus untuk menguranginya.
  • “Tatanan” geopolitik global yang berlaku selama beberapa dekade mulai retak sehingga makin memecah desa global. Invasi Rusia ke Ukraina dan kondisi rantai pasok yang memprihatinkan terkait Covid telah mendorong lebih banyak negara dan perusahaan untuk memilih “pasar dalam negeri”
    dan mempertimbangkan kembali rantai pasok global mereka; tidak hanya untuk menghemat biaya, tetapi juga untuk membangun kemitraan baru.
  • Saat pasar memproses informasi ini, imbal hasil obligasi acuan telah terdorong naik dan indeks ekuitas utama telah turun secara signifikan,
    menyudahi kinerja yang kuat dalam jangka panjang.

Pada titik pertengahan tahun ini, kami menemukan penarikan QE dan kenaikan suku bunga di dunia yang melambat, bukannya tumbuh. Kondisi ini sangat tidak biasa. Dengan latar belakang ini, pertanyaan bagi investor adalah: ke mana arah kejar-kejaran yang hebat ini? Perdagangan global sebagai, bagian dari PDB bisa makin melemah karena tertekan oleh dolar AS yang kuat dan kesulitan mencari barang. Menariknya, banyak perusahaan di AS yang telah berhasil memperbaiki rantai pasok mereka kini justru bergulat dengan tingkat persediaan yang makin tinggi karena konsumen mengurangi pengeluaran. Situasi ini mungkin mengindikasikan akan terjadinya perlambatan permintaan.

Apakah inflasi bisa segera mencapai puncaknya? Pertimbangkan M2, yang mengukur jumlah uang beredar AS dan secara historis menjadi indikator inflasi serta pertumbuhan yang baik setelah jeda 12 hingga 18 bulan. Metrik ini mencapai puncaknya pada Februari 2021 (lihat Bagan 2), yang menunjukkan bahwa inflasi dapat mencapai puncaknya dalam enam bulan ke depan. Probabilitas perlambatan ekonomi global yang kuat dan tersinkronisasi didukung oleh data M2 dan indikator lainnya. (Ini meliputi harga minyak yang  tinggi, penurunan indeks manufaktur, kenaikan suku bunga, dan pembalikan paket dukungan ekonomi yang diberlakukan selama puncak pandemi.) Dampak perlambatan pertumbuhan terhadap margin dan pendapatan perusahaan belum terlihat di banyak perusahaan. Meski valuasi telah banyak disesuaikan, “resesi pendapatan” masih mungkin terjadi pada masa mendatang.

Solusi untuk memosisikan portofolio ekuitas di lingkungan ini 

Titik perubahan pasar ekuitas bisa muncul ketika ekspektasi kenaikan suku bunga AS bergeser dari “lonjakan” 50 basis-point menjadi 25 bps atau nol. Saat itu, “kabar buruk mungkin akan menjadi kabar baik” bagi pasar. Meski situasi lingkungan ekonomi pada saat itu mungkin masih lebih menantang daripada sekarang, akhir dari siklus pengetatan akan terlihat di depan mata. Ini semua akan terjadi di lingkungan dengan pertumbuhan yang lebih jarang terjadi dan suku bunga yang lebih tinggi daripada yang telah dicapai selama beberapa tahun. Dengan memperhatikan hal ini, kami yakin investor akan mendapat manfaat dari portofolio dengan diversifikasi yang didasarkan pada sejumlah strategi high-conviction yang dipilih:

  • Value stock berkualitas yang memiliki dividen sehat: hal ini dapat menghasilkan harga premium dari investor di tengah tingkat suku bunga yang lebih tinggi.
  • Growth stock berkualitas dengan neraca keuangan yang kuat setelah penurunan yang drastis: beberapa nama berikut mungkin menarik, karena profil pertumbuhannya membantu mereka menonjol di tengah pertumbuhan global yang buruk dan perlambatan ekonomi.
  • Ketahanan energi dan ketahanan pangan: mengingat ketidakpastian geopolitik yang membuat bidang- bidang ini menjadi lebih rentan, ini adalah investasi tematik yang solid dan dapat membantu investor memosisikan ulang portofolio.
  • Saham “inovasi berdampak”, termasuk kecerdasan buatan, keamanan siber, dan mitigasi/ adaptasi iklim: kategori ini harus dianggap sebagai pilar penting dalam portofolio.
  • Ekuitas Tiongkok: ini bisa makin menarik, meski volatilitas kemungkinan besar akan berlanjut. Pertumbuhan PDB Tiongkok sebesar 4%–5% merupakan jumlah lebih tinggi daripada perekonomian di negara maju lainnya; PDB Tiongkok juga terhitung tinggi dibandingkan dengan perekonomian di banyak negara yang sedang berkembang. Tiongkok juga tidak terlalu terkena dampak negatif dari kuatnya dolar AS. Selain itu, bank sentral Tiongkok sekarang melonggarkan, bukan memperketat, kebijakan moneternya.
Bagan 2: penurunan jumlah uang beredar AS menunjukkan bahwa inflasi mungkin juga akan turun 

Metrik M2—yang mengukur jumlah uang beredar dalam suatu perekonomian, termasuk uang tunai dan deposito giro—secara historis memberikan indikasi atas kondisi inflasi yang mungkin terjadi dalam 12–18 bulan. Di AS, M2 telah turun secara signifikan sejak mencapai angka tertinggi pada Februari 2021, yang menunjukkan bahwa inflasi akan segera turun. 

Tampilan 2: penurunan peredaran uang AS yang beredar menunjukkan bahwa inflasi mungkin juga turun

Sumber: Federal Reserve Bank of St Louis. Data per 1 April 2022.

Franck Dixmier

Franck Dixmier

Global CIO Fixed Income

Strategi pendapatan tetap: berinvestasi pada titik perubahan untuk pertumbuhan dan inflasi

Meningkatnya risiko resesi dapat membantu menurunkan inflasi 

Pada awal tahun, kami memperkirakan bahwa risiko pasar utama untuk tahun 2022 adalah apakah bank-bank sentral utama dapat mengendalikan inflasi yang tinggi secara historis tanpa mengarah ke penurunan global yang lebih tajam daripada perkiraan. Sejauh ini, imbal hasil pemerintah inti memiliki kurva datar, yang menunjukkan bahwa meski kita mungkin tidak berada dalam resesi, pasar mengira kondisi ini merupa- kan akhir dari siklus ekonomi yang sangat singkat. Investor pendapatan tetap akan terus mengawasi arah faktor-faktor berikut pada sisa tahun ini:

  • Pertumbuhan: peluang mulai muncul dalam proyeksi pertumbuhan global, mengingat meningkatnya tantangan dari pengetatan kondisi keuangan dan tekanan pendapatan riil rumah tangga. Implikasi geopolitik dan implikasi di sisi penawaran akibat invasi ke Ukraina telah meningkatkan risiko penurunan
  • Inflasi: seiring meningkatnya risiko resesi, kami memperkirakan tekanan inflasi global akan mereda pada akhir tahun
    hingga memasuki tahun 2023. Namun, sebelum mereda, inflasi kemungkinan akan tetap tinggi dalam waktu dekat mengingat ketidakseimbangan penawaran/ permintaan dan kenaikan harga komoditas yang sedang terjadi.
  • Kebijakan moneter: bank-bank sentral utama di pasar maju masih cenderung mempertahankan kebijakan dengan sikap agresif dalam merespons data inflasi yang tinggi secara historis. The Fed cenderung tidak akan mengubah arah sampai melihat bukti yang jelas bahwa inflasi turun menuju targetnya. Sementara itu, Bank Sentral Eropa pertama-tama akan condong ke arah kenaikan suku bunga yang lebih besar  (dan lebih cepat). Kami percaya bahwa, setidaknya dalam jangka pendek, The Fed akan melakukan apa yang diharapkan pasar, yang berarti suku bunga dana The Fed mungkin akan mendekati 2,75% pada akhir tahun 2022  (lihat Bagan 3). Namun, kami percaya bahwa hasrat untuk pengetatan lebih lanjut kemungkinan akan berkurang menjelang tahun 2023 karena risiko pertumbuhan negatif makin jelas terlihat
Cara memosisikan portofolio pendapatan tetap di lingkungan ini

Mengingat semua ketidakpastian terkait arah tahun ini, kami memperkirakan adanya volatilitas jangka pendek dalam imbal hasil obligasi. Namun, kami berpikir bahwa kita berada di titik perubahan untuk dinamika pertumbuhan dan inflasi. Bank-bank sentral utama di negara maju mungkin belum siap untuk meninggalkan kebijakan mereka yang agresif, terutama jika inflasi saat ini tetap berada pada level tertinggi dalam sejarah. Namun, kami berpikir bahwa ketika risiko pertumbuhan negatif makin cepat menjelang akhir tahun ini dan memasuki tahun berikutnya, pasar obligasi kemungkinan akan mulai menilai kembali tingkat kenaikan suku bunga dalam siklus ini. Berikut adalah beberapa strategi yang patut dipertimbangkan oleh investor:

  • Kita mungkin mulai melihat obligasi negara berdurasi lebih panjang tertentu yang menarik di pasar dengan kenaikan suku bunga yang sebagian besar telah diperhitungkan, dan risiko pertumbuhan negatif yang akan terlihat lebih jelas dalam beber- apa bulan mendatang. Pasar ini meliputi AS, Australia, Selandia Baru, dan Kanada.
  • Pasar obligasi periferal dan semi-inti kawasan Euro tampaknya tidak diposisikan dengan baik. Di pasar obligasi negara kawasan euro, metrik fiskal yang memburuk dan sikap kebijakan moneter ECB yang lebih ketat menunjukkan selisih yang makin lebar di pasar periferal, terutama Italia.
  • Di antara pasar berkembang (emerging market/EM), selektivitas adalah kunci. Tekanan geopolitik dan tekanan di sisi penawaran menyokong inflasi
     yang mendasarinya, terutama pada harga pangan, yang mewakili sebagian besar kelompok inflasi konsumen EM. Di antara obligasi mata uang keras EM, imbal hasil tinggi memiliki selisih yang lebar. Penurunan mungkin mulai terlihat saat harga naik, yang akan menghasilkan proposisi pengembalian total yang menarik bagi investor yang sudah memiliki obligasi ini.
  • Di antara obligasi layak investasi, fundamental perusahaan masih meyakinkan, tetapi risiko pertumbuhan negatif mendukung sikap defensif. Namun, mungkin ada peluang untuk menambah eksposur ke beberapa nama imbal hasil tinggi AS tertentu pada selisih yang makin lebar, untuk alasan yang sama dengan yang telah disebutkan di sebelumnya. Kami juga lebih condong ke selisih AS daripada Euro, dan kami lebih memilih entitas dengan kekuatan harga yang kuat, seperti keuangan global dan utilitas AS.
Bagan 3:  dalam siklus ekonomi ini, banyak hal yang telah diperhitungkan dalam imbal hasil obligasi 

Selama dekade terakhir, suku bunga forward 5-tahun/5-tahun AS cenderung mengarah ke batas lunak imbal hasil 10-tahun. Pada pertengahan Juni 2022, suku bunga 5y5y berada di kisaran 3,30%—jauh di atas proyeksi “dot-plot” jangka panjang median dari The Fed sebesar 2,5%.

Tampilan 3: dalam siklus ekonomi ini, banyak yang telah dihargai menjadi imbal hasil obligasi

Sumber: Bloomberg, Allianz Global Investors. Data per 15 Juni 2022.

Gregor Hirt

Gregor Hirt

Global CIO Multi Asset

Strategi multi-aset: pasar yang berubah dengan cepat mendorong kebutuhan untuk berhati-hati 

Suku bunga yang lebih tinggi, biaya yang lebih tinggi, dan guncangan pasokan menambah tekanan perusahaan 

Jika ekonomi AS terus melambat, tindakan tegas The Fed untuk mengendalikan inflasi tampaknya akan menjadi penyebab utama. Namun, ekonomi global yang lebih luas juga berada di titik lemah, sebagian besar karena inflasi yang tinggi, kondisi rantai pasok yang memprihatinkan, dan ketidakpastian yang timbul akibat invasi ke Ukraina. Selain itu, ekonomi terbesar kedua di dunia, Tiongkok, telah berjuang mengatasi perlambatan pertumbuhan dan wabah Covid-19, yang menurunkan tingkat suku bunga bahkan ketika ekonomi di negara maju lainnya mulai menaikkannya. 

Dengan latar belakang ketidakpastian ini, investor akhirnya mulai mempertanyakan harga tinggi untuk saham dan beberapa obligasi, serta ekspektasi pendapatan yang tinggi untuk banyak perusahaan. Secara lebih spesifik, investor ingin mengetahui apakah perusahaan terlalu optimis tentang soliditas margin keuntungan mereka di lingkungan dengan kenaikan harga input, baik upah maupun harga energi. Penilaian ulang atas situasi ekonomi ini juga mulai meluas ke pasar kredit meski tidak sampai tingkat yang dramatis. Namun, hal ini dapat makin menekan margin perusahaan dengan meningkatkan biaya pembiayaan kembali.

Di antara kelompok ahli Multi Aset, kami telah mewaspadai ekuitas pada sebagian besar tahun ini, terutama ekuitas Eropa dan pasar berkembang, mengingat invasi ke Ukraina mungkin menimbulkan dampak yang lebih buruk di Eropa. Kami memiliki pandangan yang sedikit lebih konstruktif tentang pasar ekuitas Inggris dan Jepang, meski kami masih mengurangi eksposur kami di sana. Kami juga defensif dengan pasar pendapatan tetap secara umum.

Secara keseluruhan, kita memasuki periode sulit dengan tingkat inflasi yang masih mengkhawatirkan dan akan mengharuskan sebagian besar bank sentral utama untuk mengurangi likuiditas secara keseluruhan, bahkan saat imbal hasil yang lebih tinggi, harga input yang lebih tinggi, dan guncangan pasokan yang berkelanjutan memengaruhi margin perusahaan.

Terlepas dari aksi jual, peluang jangka panjang dapat terlihat 

Di tengah semua tantangan ini, valuasi mulai turun dari level yang terlalu tinggi. Hal ini dapat menciptakan peluang bagi investor untuk masuk kembali ke pasar di titik harga yang lebih menarik. Kami percaya bahwa sebaiknya kita menyimpan sejumlah uang untuk sekuritas yang kurang dihargai dan memilah strategi.

  • Investasi komoditas dapat membantu melindungi dari kenaikan inflasi. Selain itu, seperti yang ditunjukkan di Bagan 4, emas dapat menghasilkan diversifikasi yang lebih baik untuk ekuitas daripada obligasi pemerintah, setidaknya untuk saat ini. Penasihat perdagangan komoditas juga mendapat manfaat dari lingkungan ini, karena mereka dapat melakukan short market.
  • Pasar ekuitas Inggris memiliki potensi, berkat paparannya terhadap energi dan layanan kesehatan, dan kecenderungan defensifnya.
  • Strategi tipe beta alternatif, termasuk strategi panjang/ pendek, mengalami kebangkitan tahun ini.
Bagan 4: Obligasi pemerintah kini menghasilkan diversifikasi yang lebih sedikiit untuk ekuitas AS, sehingga emas menjadi salah satu pengganti yang potensial 

Obligasi pemerintah AS makin berkorelasi dengan ekuitas AS, bahkan ketika investor meninggalkan obligasi pemerintah di tengah kekhawatiran akan kenaikan inflasi. Akibatnya, Obligasi pemerintah menjadi alat diversifikasi yang kurang efektif, terutama jika dibandingkan dengan emas. Dalam konteks ini, komoditas pada umumnya, dan emas secara khusus, dapat menghasilkan diversifikasi yang lebih baik saat ini. 

Gambar 4: Dengan obligasi pemerintah sekarang memberikan lebih sedikit diversifikasi ke efek ekuitas AS, emas adalah salah satu pengganti yang potensial

Sumber: Bloomberg. Data per Juni 2022. Bagan menggunakan rata-rata bulanan dari korelasi bergulir harian berdasarkan jendela bergulir 260 hari menggunakan pengembalian harian ekuitas AS futures S&P 500), obligasi pemerintah AS (futures obligasi pemerintah AS 10 tahun), Emas (futures emas).

  • Diversifikasi tidak menjamin keuntungan atau melindungi dari kerugian.

    Investasi melibatkan risiko. Nilai investasi dan pendapatan yang dihasilkan dapat berfluktuasi, dan investor mungkin tidak mendapatkan kembali pokok yang diinvestasikan. [*] Kinerja masa lalu bukan merupakan indikator untuk kinerja masa depan. Dokumen ini adalah komunikasi pemasaran. Dokumen ini hanya untuk tujuan informasi. Dokumen ini bukan merupakan nasihat investasi atau rekomendasi untuk membeli, menjual, atau menahan surat berharga apa pun dan tidak akan dianggap sebagai penawaran untuk menjual atau ajakan untuk membeli surat berharga apa pun.

    Pandangan dan pendapat yang diungkapkan dalam dokumen ini, yang dapat berubah tanpa pemberitahuan, adalah milik penerbit atau perusahaan afiliasinya pada saat publikasi. Data tertentu yang digunakan berasal dari berbagai sumber yang diyakini dapat diandalkan, tetapi keakuratan atau kelengkapan data tidak dijamin dan tidak ada tanggung jawab yang ditanggung atas kerugian langsung atau yang bersifat konsekuensial yang timbul dari penggunaannya. Duplikasi, publikasi, ekstraksi, atau transmisi konten, terlepas dari bentuknya, tidak diizinkan.

    Materi ini belum pernah ditinjau oleh otoritas pengawas mana pun. Di Tiongkok daratan, dokumen ini digunakan untuk skema Qualified Domestic Institutional Investor sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dan untuk tujuan informasi semata. Dokumen ini bukan merupakan bagian dari penawaran umum berdasarkan Undang-Undang Nomor 26.831 Republik Argentina dan Resolusi Umum No. 622/2013 NSC. Sesuai bab 4 Surat Keputusan 2555 tahun 2010, komunikasi ini murni untuk tujuan informasi dan sama sekali bukan merupakan promosi atau publikasi produk dan/atau layanan Allianz Global Investors di Kolombia atau bagi penduduk Kolombia. Komunikasi ini sama sekali tidak bertujuan untuk memulai pembelian suatu produk atau penyediaan layanan yang ditawarkan oleh Allianz Global Investors, baik secara langsung maupun tidak langsung. Dengan menerima dokumen ini, setiap penduduk Kolombia mengakui dan menyatakan bahwa mereka menghubungi Allianz Global Investors atas inisiatifnya sendiri dan komunikasi tersebut sama sekali bukan berasal dari kegiatan promosi atau pemasaran yang dilaksanakan oleh Allianz Global Investors. Penduduk Kolombia menyatakan bahwa akses ke halaman jejaring sosial Allianz Global Investors dalam bentuk apa pun dilakukan atas tanggung jawab dan inisiatifnya sendiri dan sadar bahwa mereka mungkin mengakses informasi tertentu mengenai produk dan layanan Allianz Global Investors. Komunikasi ini murni bersifat privat dan rahasia dan tidak boleh diproduksi ulang. Komunikasi ini bukan merupakan penawaran umum sekuritas di Kolombia sesuai dengan peraturan penawaran umum yang tercantum dalam Surat Keputusan 2555 tahun 2010. Komunikasi ini dan informasi yang tertuang dalam dokumen ini bukan merupakan permintaan penawaran oleh Allianz Global Investors atau afiliasinya untuk menyediakan produk finansial apa pun di Brasil, Panama, Peru, dan Uruguay. Di Australia, materi ini disajikan oleh Allianz Global Investors Asia Pacific Limited (“AllianzGI AP”) dan hanya ditujukan untuk digunakan oleh konsultan investasi serta investor perusahaan/profesional lainnya, bukan untuk investor retail umum atau perorangan. AllianzGI AP tidak memegang lisensi untuk menyediakan layanan finansial kepada klien retail di Australia.

    AllianzGI AP dibebaskan dari persyaratan untuk memegang lisensi Australian Foreign Financial Service sesuai Undang-Undang Perusahaan (Corporations Act) 2001 (Cth) berdasarkan ASIC Class Order (CO 03/1103) sesuai ketentuan penyediaan layanan finansial khusus untuk klien grosir. AllianzGI AP memegang lisensi dan berada di bawah regulasi dari Komisi Sekuritas dan Futures Hong Kong sesuai dengan hukum negara Hong Kong yang berbeda dari hukum negara Australia. Dokumen ini didistribusikan oleh perusahaan-perusahaan Allianz Global Investors berikut: Allianz Global Investors U.S. LLC, penasihat investasi yang terdaftar di Komisi Sekuritas dan Bursa AS; Allianz Global Investors Distributors LLC, distributor yang terdaftar di FINRA, terafiliasi dengan Allianz Global Investors U.S. LLC; Allianz Global Investors GmbH, perusahaan investasi di Jerman, di bawah otoritas Internal Jerman Bundesanstalt für Finanzdienstleistungsaufsicht (BaFin); Allianz Global Investors (Schweiz) AG; di HK, oleh Allianz Global Investors Asia Pacific Ltd., yang memegang lisensi dari Komisi Sekuritas dan Futures Hong Kong; di Singapura, oleh Allianz Global Investors Singapore Ltd., yang berada di bawah regulasi dari Otoritas Moneter Singapura [No. Registrasi Perusahaan 199907169Z]; di Jepang, oleh Allianz Global Investors Japan Co., Ltd., terdaftar di Jepang sebagai Operator Bisnis Instrumen Keuangan [No. Registrasi Direktur Biro Keuangan Lokal Kanto (Operator Bisnis Instrumen Keuangan), No. 424], Anggota Asosiasi Penasihat Investasi Jepang, Asosiasi Dana Investasi, Jepang dan Asosiasi Perusahaan Instrumen Keuangan Tipe II; di Taiwan, oleh Allianz Global Investors Taiwan Ltd., yang memegang lisensi dari Komisi Pengawas Keuangan di Taiwan; dan di Indonesia, oleh PT. Allianz Global Investors Asset Management Indonesia yang memegang lisensi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Indonesia.

    2227382